Mantan "Calon Kampus Impian"

 


Tulisan ini bukan sebagai bentuk tidak bersyukur tapi lebih ke flashback ke masa putih abu-abu. Flashback tentang impian Dila pada usia remaja menganjak dewasa awal.


Ada yang udah tahu itu iconic dari kampus mana?

Yup, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung.


Jika kembali ke masa sekolah, dari dulu impian aku cuma satu, jadi GURU. Pas SMA, baru impiannya upgrade dikit jadi DOSEN wkwk


Kenapa judulnya Mantan "Calon Kampus Impian"?

 

Begini ceritanya wkwk

 

Karena UPI Bandung itu kampus impian aku dari SMA Semester 2. Aku ingat banget waktu itu selesai sholat Ashar, di Musholah ada sosialisasi dari mahasiswa S2 Pendidikan Kimia UPI Bandung, karena dari kecil aku pengen banget jadi guru dan UPI Bandung memang menyediakan jurusan untuk menjadi guru maka dari hari itu aku tetapkan hati untuk melanjutkan studi S1 ke UPI Bandung.

Start from that moment juga aku mulai menyiapkan target dan mulai eksekusi agar target itu tercapai. Jurusan tujuan aku adalah Pendidikan Bahasa Inggris. Sejujurnya ada dilema antara Pendidikan Matematika atau Pendidikan Bahasa Inggris karena pelajaran yang paling aku sukai semasa sekolah hanya dua pelajaran itu aja.

Long story short I decided to choose Pendidikan Bahasa Inggris. Karena pada saat itu mikirnya kalau Matematika banyak orang yang lebih hebat dan lebih pintar dari aku, tapi kalau bahasa Inggris masih banyak orang yang terkendala terutama kami yang berada di daerah. Sehingga di pikiranku saat itu Bahasa Inggris memiliki peluang kebutuhan lebih besar dibandingkan Matematika di masa depan. Maka yang aku lakukan ketika sekolah adalah menjaga bagaimana caranya nilai Bahasa Inggris agar tetap meningkat. Namun tetap tidak melupakan nilai dari pelajaran lain yang sesuai jurusan. Pahamkan maksudnya?

Maksudnya karena aku SMA jurusan IPA maka nilai dari mata pelajaran IPA juga enggak boleh turun. Harus bisa naik or at least tetap sama. Alhamdulillah dari semester 2 sampai dengan semster 5 target nilai yang aku buat sendiri tercapai.

 

Oh iya, jangan lupa usaha diimbangi dengan doa. Karena kata orang-orang yang aku setujui juga "berusaha tanpa berdoa itu namanya sombong, tapi berdoa tanpa berusaha itu sama dengan sia-sia".

Jadi keduanya harus balance.

Maka doa aku ketika setiap selesai sholat mulai dari semester 2 itu adalah doa yang benar-benar detail. Kita pasti sering dengar ya kalau minta sama Allah itu harus detail. Maka doa aku saat itu adalah begini:

"Ya Allah, luluskan Dila di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UPI Bandung dengan jalur beasiswa".

Itu doa yang selalu aku ulang-ulang di setiap selesai sholat, sujud terakhir, dan waktu-waktu mustajab dikabulkannya doa, enggak pernah kelupaan buat berdoa kayak gitu.

Sampai akhirnya pendaftaran SNMPTN (jalur seleksi menggunakan nilai rapor) dimulai. Tanpa bingung dan ragu, pilihan pertama dan kedua of course I chose UPI Bandung, Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Matematika. Karena harus memilih kampus yang ada di daerah maka pilihan ketiga adalah UNRI, Pendidikan Bahasa Inggris.

Tapi, yang namanya ikhtiar untuk pendidikan, maka ketika ada jalur lain yang buka kayak waktu itu SPAN-PTKIN (Khusus untuk kampus-kampus Islam kayak UIN, dll), PBUK UGM, dan SBMPTN. Aku juga ikut daftar sebagai cadangan "kalau-kalau" SNMPTN enggak lolos. Walaupun pada saat itu PD banget yaa bakalan lolos haha

Karena jika parameternya adalah nilai rapor maka aku yakin aku punya kesempatan more than 50%. Tapi tetap harus nyari cadangan, karena enggak mungkin enggak kuliah kan? wkwk

Setelah semua jalur aku masukin untuk daftar, tinggal menunggu pengumuman.

Pengumuman pertama dari SNMPTN, disusul PBUK UGM dan SPAN-PTKIN. Kalau untuk SBMPTN jadwal tesnya ketika semua pengumuman seleksi rapor selesai.

 

You know what?

Yes, aku dinyatakan TIDAK LOLOS di UPI Bandung.

Sedih? SUDAH PASTI

Menyerah? ENGGAK BOLEH

 

Ini nih yang namanya "berharap selain kepada-Nya" dan terlalu PD wkwk

Jadi ketika harapan tidak sesuai realita rasanya sakit banget. Tapi di saat yang sama juga dipaksa oleh keadaan untuk tetap kuat, untuk tetap tegar, untuk kembali melanjutkan hidup cause life must go on, no matter what.

Masih tersisa 2 pengumuman lagi.

 

MasyaAllah tanpa diduga-duga ternyata rencana Allah jauh lebih baik dari yang aku harapkan.

Allah berikan pengganti yang jauh lebih baik dari yang aku kira. Dari dulu aku enggak pernah punya impian untuk harus kuliah di kampus top atau kampus terbaik. Karena yang aku butuhkan bukan itu, yang aku butuhkan adalah jurusannya bukan nama top kampusnya.

 

Allahu akbar, MasyaAllah

2 pengumuman lainnya yaitu PBUK UGM dan SPAN-PTKIN Alhamdulillah aku dinyatakan lolos di keduanya.

 

Masih ingat doa aku sebelumnya?

Iya, Allah mengabulkan doaku walaupun dengan 2 pilihan:

1. Beasiswa tapi bukan jurusan impian

2. Di jurusan yang aku pengen banget tapi tanpa beasiswa


Bingung? PASTI

Butuh waktu yang lumayan untuk bisa memutuskan pilihan mana yang akan diambil agar tidak ada penyesalan di akhir.

 

Mantan “Calon Kampus Impian”, karena UPI Bandung sempat menjadi calon kampus impian namun gagal makanya jadi mantan calon wkwk

*** 

Jika ditanya bagaimana aku hari ini?

Jawabannya tetap akan sama, aku tetap akan memilih pilihan pertama “beasiswa walaupun bukan jurusan impian”. Jujur ketika awal kuliah dan bahkan di momen-momen tertentu atau saat sedang down pasti ada rasa menyesal, tapi kemudian istighfar dan percaya bahwa Takdir Allah yang terbaik.

Sekarang bukan lagi tentang “andai dulu” tapi lebih ke bersyukur karena aku ambil pilihan pertama, aku bisa meringankan beban ayah dan ibu dari segi biaya kuliah, bersyukur Allah pertemukan dengan orang-orang hebat, dan teman-teman yang luar biasa baik. Terlalu banyak hal yang bisa disyukuri daripada disesali.

 

Thank you UGM, sudah menerima aku yang masih banyak kurangnya dan thank you sudah mengizinkan aku mengukir cerita indah yang tak terlupakan.

 

Comments

Popular posts from this blog

Bocil Thailand

FerAyu Berlabuh

Semakin Tua