KKN: New Friends as A Family

Halo semuaa!


Sebelumnya kenalin aku Mainur Fahdila yang dari kecil sampai sekarang mostly dipanggil Dila. Ini tulisan pertama aku di blog. Walaupun aku udah pernah punya blog dari SMP tapi, baru kali ini aku mulai memberanikan diri untuk menulis di blog. Tujuan aku nulis blog sebenarnya karena aku ingin mengasah kemampuan aku dalam menulis. At least aku nulis tentang segala hal yang pernah aku lalui (pengalaman). Sesuai dengan nama blognya Jejak Dila yang artinya aku bakal cerita tentang perjalanan hidup aku yang mungkin akan lebih banyak diisi tentang kehidupan perkuliahan. Sebenarnya ada cerita dibalik nama Jejak Dila. Jadi aku dapat inspirasi memberi nama Jejak itu karena aku suka dengan semua lagunya Rizky Febian yang ada di satu album yang judulnya "Jejak" dan ditambah lagi ketika kuliah aku benar-benar ngalamin perjalanan hidup yang menurut aku meninggalkan jejak atau membekas diingatan aku sampai kapanpun. Supaya jejak itu tetap membekas makanya aku tulis agar suatu saat nanti ketika aku tua, aku bisa baca lagi tulisan tentang jejak-jejak yang pernah terukir di hidupku. Aku rasa mungkin perkenalan singkat cukup dulu deh ya, karena insyaAllah di tulisan-tulisan aku selanjutnya (semoga) aku akan kenalan lebih panjang lagi hehe.

Di tulisan kali ini aku mau cerita tentang kehidupan KKN yang baru aja selesai sekitar seminggu yang lalu. Tapi, saat ini aku hanya akan bercerita tentang orang-orang atau teman-teman yang satu pondokan dengan aku selama kurang lebih 45 hari. Artinya hampir selama 2 bulan dalam 24 jam aku bertatap muka dan berinteraksi dengan mereka mulai dari bangun tidur, masak bareng, makan bareng, nyuci piring, ngerjain proker, dan sampai tidur lagi wkwk. Banyak kekonyolan, kekesalan, bahkan kemarahan ketika mengahadapi mereka but memorable ending :'(. Tapi, dari situlah aku mulai merasa mereka keluarga baru buat aku.

Jadi, satu pondokan itu ada 7 orang (termasuk aku), 4 cowok dan 3 cewek. Kita semua dari jurusan yang berbeda, daerah yang berbeda, dan pastinya background yang berbeda juga. Tapi, ada beberapa yang sama juga kok hehe.

Full team ketika jalan-jalan ke Pulau Berhala

Well, aku kenalin mereka satu persatu mulai dari cowok (kiri-kanan) Adam, Izhi, Bang Randi, dan Axel. Kemudian yang ceweknya (kiri-kanan) Cici, Aku, dan Vera. Di tulisan kali ini aku ingin bercerita tentang kesan dan pelajaran yang aku peroleh dari mereka semua, karena bagi aku ketika aku bertemu dengan orang baru aku selalu belajar untuk mengambil pelajaran hidup dari orang tersebut. Entah itu dari pengalaman hidupnya maupun perilakunya sehari-hari. Tujuan aku melakukan itu adalah supaya aku belajar untuk memahami orang lain, menghargai perbedaan dan ketika nanti bertemu dengan orang baru lagi aku tidak mudah untuk meremehkan orang tersebut dan judge the book by its cover hehe.

Yaah daripada panjang lebar ngalor-ngidul lagi so, let's check this out!

1. Izhi
Kayaknya ini foto yang aku nya paling keren :D

Ahmad Ki Izhi Setiawan. Kuliah di Prodi Perikanan yang kalo lagi ngejalanin proker UGM Mengajar selalu ngajakin anak-anak untuk Gemar Makan Ikan wkwk. Kenapa aku mulai dari dia? Karena dia Kormasit (Koordinator Mahasiswa Sub Unit) di sub unitku. First impression aku ketika pertama kali ketemu dia adalah kayak preman gitu soalnya mukanya sangar, tau-taunya pas udah kenal muka sangar hati hello kitty LOL. Awalnya aku kirain dia dari Medan, karena dialect nya kayak orang Medan gitu, ternyata dari Kebumen wkwk. Jujur sebelum dia ditunjuk sebagai Kormasit, aku pernah sih ngeremehin dia, karena tingkahnya yang bucin dan bandel gitu :(. Tapi, ketika dia ditunjuk jadi kormasit, jujur aku bener-bener respect dan sikap meremehkan itu hilang dengan begitunya.

Setelah beberapa minggu persiapan, sampailah di hari H penerjunan. Hari pertama di pondokan sebelum masuk ke dalam rumah, dalam otak aku selalu berpikir kayak "bisa enggak ya aku hidup bareng selama 50 hari dengan mereka semua? Aku bisa beradaptasi dengan baik enggak ya?". Karena first impression aku terhadap mereka semua aku merasa kayak akan sulit bagi aku untuk bisa beradaptasi dengan mereka. Tapi untungnya terselamatkan dengan jiwa kepemimpinannya Izhi yang menurut aku mudah berbaur dan tidak mendominasi. Aku ingat banget hari pertama itu dia langsung nyusun jadwal masak sama nyuci piring wkwk. Cara dia nyusun jadwal itu dengan musyawarah dalam artian kesepakatan bersama bukan dengan cara dia yang menentukan sendiri dan keputusan final juga ada di dia (BUKAN). Itu pelajaran pertama tentang skill leadership yang aku pelajari dari dia. Yaa walaupun dia ngakunya sih enggak pernah ikut organisasi wkwk.

Seiring berjalannya waktu, jiwa kebapakannya mulai muncul. Karena dia pinter masak (kepala chef) jadi, kalau jadwal masaknya Izhi kita selalu makan enak dong haha. Aku ada satu cerita nih yang menggambarkan betapa dia menjiwai peran sebagai "Ayah" di Sub unit kami wkwk. Jadi, pernah suatu ketika dia diajakin makan di Sub unit 3, tapi dia tolak karena mikirin kami anak-anaknya di pondokan udah makan apa belum dan dia enggak mau makan enak di sana karena belum tentu anak-anaknya juga makan enak. OMG! aku bener-bener speechless cooyy pas denger cerita itu dari teman-teman Sub unit 3. Dalam hati aku ngomong kayak "kok bisa yaa dia punya perasaan segitunya, sampai mikirin kami yang bukan anak kandung dia juga". Sejak saat itu gelar The Best Dad Ever melekat pada dirinya wkwk. Sampai dia nyanyiin sendiri "I am the best dad... e...ver..." lol.

Oh iya aku pernah berantem juga sama nih anak dan diem-dieman sampe dua hari kalo enggak salah wkwk. Masalahnya sepele sih, tapi bagi aku itu udah di luar batas bercandanya aku. Sejak saat itu aku belajar untuk enggak ngeyel pake bahasa Minang kalo ngomong sama dia. Karena dia pernah ada masalah dengan orang Minang sebelumnya, sehingga itu bikin dia anti dengan Minang and I respect it. Yaah ada baiknya juga dari berantem kayak gitu, karena aku belajar untuk memperlakukan orang lain seperti aku ingin diperlakukan :D Dan satu lagi terakhir "dia bukan orang yang gampang untuk meremehkan orang lain". That's a lesson that I learned from him and teach me that everyone must has a potential and strengthness in themselves. Dan ada satu kata-kata dia yang bikin aku PD dan yakin dengan diri aku sendiri bahwa aku bisa. Yaitu ketika aku masak di pondokan. Jadi, karena aku enggak terlalu bisa masak, di minggu-minggu awal di pondokan aku minta change gitu sama dia. Jadi dia masak dua kali dalam seminggu terus sebagai gantinya aku yang nyuci piring dua kali wkwk.  Tapi di dua minggu terakhir kita di pondokan dia minta change kalau dia yang cuci piring aja, dia lagi enggak mood masak dan minta aku untuk masak. Aku kaget banget sih waktu itu karena aku enggak tau aku bakalan masak apa untuk 7 orang. Tapi karena memang dia lagi di posisi yang aku enggak bisa paksain dia buat masak, akhirnya aku setujui itu. Dan ketika jadwal aku masak, aku selalu tanya ke dia atau Cici gimana cara masaknya kayak apa yang harus aku masukin terlebih dahulu dan kayak gitu lah pokoknya wkwk. Selesai masak, dia cobain masakan aku dan dia bilang "Enak kok Dil masakanmu" terus aku jawab "masa sih? Aku orang yang selalu diremehkan kalau masak, termasuk orang tuaku" dan dia jawab lagi "kamu bisa masak kok, sini tak bilang ortu mu kalau di pondokan itu yang masak selalu kamu". Ya walaupun endingnya becanda tapi dengan kata-kata dia bilang aku bisa masak itu udah bikin aku PD dan yakin sama diri aku sendiri bahwa aku bisa kok masak.

Terkadang untuk kita bisa benar-benar yakin dengan kemampuan kita sendiri, kita butuh pengakuan dari orang lain walaupun mungkin itu hanya becanda bagi mereka, tapi bagi kita yang mendengarkan, itu menjadi semangat untuk kita buktikan bahwa kita bisa. Mungkin hal yang sama akan terjadi juga jika kalimat yang kita lontarkan adalah kalimat yang kurang mendukung. So, thank you so much Izhi for the precious lesson that you've given for me and maybe for others and it's so meant to me.

2. Bang Randi
Ternyata aku enggak ada foto berdua sama Bang Randi :(

Randi Imam Wicaksana. Kehutanan '15 tapi kelahiran '98 juga wkwk. Walaupun yang lain manggil dia enggak pake "Bang" tapi, aku kayak udah terbiasa aja dengan "Bang" jadilah dia aku panggil Bang Randi. Yaa kadang-kadang pernah aku panggil Randi sih kalo lagi kesel haha. Dia orang pertama dari enam orang lainnya yang first impression dan kenyataannya bertolak belakang. Pertama kali ngeliat dia pas rapat aku pikir dia orang yang pendiam dan manut-manut wae. Ternyata dia orang yang paling usil, cerewet, jahil, dan bikin aku sakit perut tiap hari sih gara-gara leluconnya wkwk. Dia orang Jambi, tapi bisa bahasa Jawa sama bahasa Minang, salut sih. Guyonan dia yang pertama itu pas dia baca Saturday dengan pronunciation kayak baca tulisan Bahasa Indonesia dan dialect khasnya dia yang bikin lucu wkwk. Terus kata-kata dia yang lucu juga itu ketika aku minta tolong dia untuk menghubungi pak Kades terkait waktu untuk membahas proker. Sebenarnya itu tugas aku, tapi karena aku malas untuk berbicara dengan Pak Kades, jadilah aku minta tolong dia untuk ngomong. Aku pikir dia bakal nge-iya-in dan langsung nelpon Pak Kades. Tapi, yang terjadi malahan dia ngejawab aku gini "kamu yang berbuat aku yang ngomong?". Ekspresi aku ketika mendengar kalimat itu antara kesel dan pengen ketawa karena lucu wkwk.

Yaah kalo dengan Bang Randi everyday ketawa sampai sakit perut dan usilnya minta ampun. Sorry ya Bang, pernah berkata kasar karena saking keselnya hehe. Oh iya, ada satu cerita yang lucu juga nih. Jadi, waktu itu malem sekitar abis Maghrib, aku ngisi minum dari galon di belakang sambil minum dan dia jalan ke belakang ke arahku, dan tiba-tiba kaget karena emang kebetulan ruangannya remang-remang gitu dan menurtku, aku natapin dia kayak tatapan B aja. Tapi, dia bilangnya aku melotot gitu, dan dia kaget dong sampe nyekek aku wkwk. Terus aku ngomong "Bego!! yang kaget dia yang dicekek malah aku" sambil ketawa ngakak sampai sakit perut haha. Ketika nulis ini sekarang aku masih ketawa sih wkwk. Jahilnya dia adalah suka ngeledekin ketawanya aku sama Cici. Hmm :( Kayak ketawa dia bagus aja -_-. Selain itu juga ngejekin Vera sama Cici karena ngomongnya ngapak wkwk.

Sometimes, dia kayak budak-budak (bocil). Pernah tuh kita dikasih tebu sama tetangga. Terus dia ngajarin aku sama Cici cara ngupas tebu dan kita juga makan tuh tebunya. Terus tiba-tiba pas tebunya udah mau habis, dan parang buat ngupas kulit tebu pas lagi di tangan Cici, dia langsung bilang yang terakhir buka tebu dia yang ngebersihin. Cerdik banget sumpah!. Sampe bedebat karena Cici enggak terima disuruh bersih-bersih dan dia kabur dong wkwk. Kejar-kejaran sama Cici sampai masuk kamar mandi dan bilang dia mau mandi terus minta tolong diambilin handuk wkwk. Sumpah budak budak nian haha.

Tapi, yang namanya manusia pasti ada baik dan buruknya. Baiknya dia adalah kalau jadwalnya dia masak, itu hari Saturday wkwk, dia selalu bangun lebih awal sih dibandingkan hari-hari lainnya. Yaa walaupun lebih cepat aku, Vera sama Cici yang bangun sih kadang haha. Tapi dari situ aku belajar  dari dia untuk jadi orang yang bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan. Dan keusilan, kejahilan sama leluconnya itu juga ada positifnya sih karena ngebikin suasana pondokan jadi lebih hidup wkwk. Terus ada satu lagi nih yang aku pelajari dari dia yaitu "peka dengan kondisi sekitar" artinya ketika yang bertugas sedang tidak bisa menjalankan tugasnya, jangan menunggu dan berpikir terlalu lama tapi, langsung aja turun tangan buat bantu menyelesaikan tugas itu tanpa harus berpikir ini kan bukan jadwalnya aku, dll. So, Thank you Bang untuk pelajaran yang terakhir, aku bakal belajar buat terapin itu ke depannya hehe.

3. Adam

Adam Muhammad Fadhillah. Punya nama belakang yang sama denganku dan aku baru tau ketika udah di pondokan. Anak Teknik Mesin yang aku anti banget udah dari sebelum penerjunan wkwk. Karena first impression aku melihat dia itu kayak anak bandel yang bakalan susah diatur. Hal itu yang bikin aku takut untuk berurusan dengan dia, sampe-sampe pas mau berangkat makrab (malam keakraban) itu sebenarnya aku dapat hasil amida boncengan sama dia, tapi karena aku takut jadinya aku minta amidanya diulang lagi wkwk. Sumpah waktu itu emang bener-bener merasa kayak "Ya Allah kok gini banget cobaannya :(". Tapi, ternyata ketika udah di pondokan dia adalah orang kedua yang first impression dan kenyataannya tak sesuai. Ternyata orangnya enggak bandel-bandel banget dan bisa banget diajak kerjasama kecuali pas dia disuruh cuci piring wkwk.

Kadang anaknya juga freak tapi kalau kayak curhat gitu seru sih sama dia wkwk. Dia orangnya juga enak buat diminta tolong. Tapi, yang aku enggak suka dari dia itu adalah suka kentut sembarangan dan itu pake ngasih kode gitu sebelum dia mengeluarkan irama yang tidak mengenakkan itu. Parah sih emang. Oh iya, aku pernah tuh dipijitin sama dia karena keseleo jatuh dari tangga, awalnya sih enak ya dipijitin tapi lama kelamaan malah tambah sakit dan enggak bisa jalan :( katanya dia ngerti masalah urat-urat gitu. Tapi, aku makasih juga sih Dam, karena kalau dibiarin kelamaan mungkin kaki aku bisa bengkak wkwk.

So, pelajaran penting yang aku dapat dari dia adalah teruslah menjadi diri kamu sendiri kapanpun itu baik ketika kamu sendiri maupun ketika kamu bersama orang lain. Tak perlu jaim apalagi jadi diri orang lain agar terlihat keren. Menurut aku itu hal yang penting banget sih untuk diterapkan karena pada akhirnya cepat atau lambat orang lain juga akan tahu siapa kita yang sebenarnya :D Selain itu juga cepat tanggap dengan apapun yang terjadi di sekitar kita.

4. Axel

Axel Mannuel. Kuliah di Prodi Arsirtektur (maksudnya Arsitektur) karena kalau ngearsir borang LRK, LPK rapi banget wkwk. Dinobatkan sebagai The Chaos Boy, karena di hari pertama dan makan malam pertama kita satu Sub Unit dia udah numpahin sardine LOL. Dilanjutkan dengan kechaosan di hari-hari selanjutnya terlebih kalau dia lagi masak. Selain itu, menurut aku dia orangnya unik dan sangat ekspresif. Dia orangnya gampang kagetan, walaupun udah ngeliat ada orangnya tapi kalau dikagetin tetap kaget wkwk. Kata-kata khas dia kalau lagi kaget itu "Eh buset" sambil loncat haha. Lucu banget sih kalau menyaksikan itu live di TKP wkwk. Ketika nulis ini pun aku masih ketawa ngakak wkwk.

Enggak cuma itu, uniknya lagi dia kalau ditanyain jawabnya pasti cuma satu kata atau paling panjang cuma satu kalimat. Ada kata khasnya juga nih kalau ngejawab pertanyaan dari kita-kita yaitu "hmm..." dengan nada unik yang hanya dia yang bisa. Tapi, terkadang ketika melihat dia seperti itu menjawab pertanyaan orang lain hanya dengan satu kata tanpa ada pertanyaan timbal balik bikin aku flashback dengan diriku sendiri dulu sebelum aku terjun ke sebuah komunitas yang memaksa aku untuk harus bisa supel walaupun awalnya berat tapi karena dari terpaksa menjadi terbiasa. Tapi aku enggak selucu dia sih, aku lebih menyeramkan dengan wajah seriusku wkwk.

Oh iya, ada lagi nih yang lucu dari dia yang aku pikir itu cuma ada di film-film tapi, ternyata ada di kehidupan nyata. Jadi, dari KKN dia belajar masak terutama belajar ngeiris bawang, terus belajar nyuci baju, terus yang lebih lucu lagi dia baru tau yang namanya "sawi" itu yang mana ketika dia disuruh belanja ke warung sama Cici buat beli sawi. Pas pulangnya dia langsung bilang "aku baru tau ini namanya sawi" wkwk. Tapi yang keren dari dia adalah dia tidak mengeluh dan bahkan enjoy melakukan semua itu. Walaupun itu sesuatu yang belum pernah dia lakukan selama hidupnya yang mungkin kalau itu orang lain bisa aja ngeluh dan ngerasa enggak bakal betah dengan KKN.

Ssstt kalau di pondokan dia spesialisasi beli galon. Karena emang selalu dia yang beli galon di pondokan kalau galonnya udah abis wkwk.

Selain itu ada satu hal lagi yang aku pelajari juga dari dia adalah tetap percaya dengan diri sendiri walaupun banyak kritik dari orang lain karena yang tau diri kita adalah kita sendiri. Sedangkan orang lain hanya melihat dari sisi luarnya aja. Terkadang dari situlah aku sering bertanya kepada diriku sendiri sudahkah aku percaya diri dengan aku yang sekarang? Atau aku selalu mencoba untuk berubah mengikuti kata-kata orang lain yang sejatinya mereka tidak tahu tentang diriku yang sesungguhnya. So, thank you xel, itu bermanfaat banget sih :D

5. Cici

Faridatul Istiqomah atau cicuit (panggilan kesayangan dari aku hihi). Cewek cantik nan mungil dari Prodi Ilmu Ekonomi, FEB, Fakultas tetanggaku. First impression aku melihat dia itu kayak ukhti-ukhti yang pendiam gitu. Ukhti-ukhtinya bener sih jadi, kalau masalah ibadah dia orang yang bisa saling mengingatkan aku hihi. Tapi kalau pendiamnya enggak sih. So, dia orang ketiga yang first impression dengan kenyataan bertolak belakang wkwk. Ternyata dia orang yang cukup cerewet wkwk. Tapi emang bakal jadi orang yang super pendiam kalau dia bareng orang yang baru dia kenal. Karena aku punya pengalaman sendiri sama dia ketika awal-awal dia masuk di Tim KKN Berbak. Karena kita di satu kluster jadi kalau rapat kluster gitu dia pasti ketemu aku wkwk. Aku ingat banget ketika soshum rapat pertama kali setelah oprec kedua di Kalimilk. Itu posisinya aku duduk sebelahan dengan dia dan karena sebelahan aku ajakin ngobrol dong, tapi yaa gitu karena pendiamnya dia cuma jawab dengan "iya" kemudian senyum wkwk. OMG! Lagi-lagi bikin aku flashback dengan diriku yang dulu lagi wkwk. Aku yang selalu menjawab dengan kata "iya" atau "enggak" dengan orang yang aku baru kenal dan senyum khas setelahnya menandakan aku malas untuk semakin lama dalam percakapan itu wkwk.



Anyway ketika udah di pondokan ternyata dia orang yang asik untuk diajak diskusi entah itu tentang politik, kebijakan, isu sosial, asmara, atau sekedar ngobrol ringan. Seru banget kalo bertukar pikiran dengan dia, curhat apalagi hihi. Selain itu, dia adalah The Chaos Girl lol. Hampir sama kayak Axel cuma dia enggak yang separah itu sih wkwk. Oh iya aku paling suka dengar dia kalau lagi ngebangunin yang cowok pas subuh, terutama ngebangunin Adam wkwk. Iramanya kayak ibu ngebangunin anaknya so cute hihi. Kesabarannya juga luar biasa sih. Aku acungin jempol buat itu. Karena buat ngebangunin Adam itu bukan satu hal yang mudah. Susah pake banget -_- Aku aja nyerah wkwk.

Eh btw dia juga kepala chef loh. Karena dari kita bertiga yang cewek cuma dia yang berani eksekusi masakan, aku sama Vera tuh enggak pernah berani eksekusi, dan kalau lagi coba eksekusi juga pasti harus ada Cici di situ karena kalau enggak bakalan kacau haha. Tapi Alhamdulillah di dua minggu terakhir ketika jadwalnya aku yang masak aku udah berani eksekusi sendiri hehe. Dan itu karena Izhi yang lagi tidak mood masak, so mau tidak mau aku harus berani untuk eksekusi. Karena kasian Cici kalau dia yang eksekusi tiap hari wkwk. Oh iya aku juga banyak dapat resep masakan nih dari dia. Salah satunya resep sop wortel, kol, dan kentang yang lumayan sering aku bikin di kos sekarang :D. Thank you cicuit <3

Pelajaran hidup yang aku pelajari dari dia adalah dia orangnya enggak pendendam dan mudah sekaligus cepat untuk bisa memaafkan orang yang udah bikin dia kesal dan marah. Jujur itu pelajaran yang sangat berharga buat aku karena aku sendiri masih menjadi manusia yang sulit untuk memaafkan orang lain bahkan sampai berlarut-larut. Padahal Allah aja Maha Pemaaf, harusnya kita sebagai hambaNya juga bisa. So, thank you so much Cii, aku bakal belajar untuk bisa memaafkan orang lain tanpa harus berpikir panjang kayak "tapi kan dia yang mulai duluan" dsb hehe.

6. Vera

Verawati Firdaus. Si manis dan tangguh dari Fakultas Teknik tapi masih polos wkwk. Aku paling suka sama senyumnya karena mirip kucing gitu, so cute dan mirip salah satu artis tanah air, tapi aku  baru sadar setelah 2-3 minggu bareng sama dia di pondokan. Dari awal ketemu sampai saat itu sebenarnya aku selalu memikirkan "mukanya kayak familiar gitu deh tapi, siapa ya?" wkwk. Terus enggak tau kenapa pas aku buka explore instagram ada fotonya Yuki Kato lagi senyum, nah langsung aku ingat itu mirip dia :D

First impression aku dengan kenyataan ketika udah bareng sama dia sesuai. Dia orangnya enggak neko-neko dan baik ke semua orang walaupun kadang agak dingin sih wkwk. Oh iya panggilan kesayangan untuk dia adalah "Ibu PJ" karena dia suka ngebagi kerjaan untuk kita semua wkwk. Contohnya kalau pagi di minggu-minggu awal kita di pondokan sebelum ada proker itu dia bakal bagi-bagi kerjaan siapa yang nyapu rumah, siapa yang ngebantuin nyuci piring, ngebantuin masak beres-beres dan lainnya wkwk. Selain itu kenapa dipanggil Ibu PJ juga karena dia PJ proker salah satunya Filtrasi yang tugasnya cuma controlling dan yang ngerjain itu yang cowok-cowok wkwk. Terus dia juga unik nih kalau lagi ngebangunin yang cowok-cowok pas subuh. Iramanya kayak anak-anak yang mau ngajakin temannya main. Kayak "Bang Randiii, Izhii main yook". Kayak gitu wkwk. Ngakak banget aku dengarnya. Beda sama aku yang kalau ngebangunin mereka kayak mau ngajak berantem wkwk.
Ini pas proker UGM Mengajar minggu terakhir

Oh iya, dia spesialisasi belanja ke warung. Karena kebetulan dia juga bendahara sub unit kita jadi dia yang setiap saat selalu sedia untuk ke warung kalau kita kekurangan bahan buat masak wkwk. Dia juga anak kesayangannya Bu Uma nih. Bu Uma itu Ibu yang punya pondokan kita. Jadi nama yang selalu dipanggil itu yaa namanya Vera dengan dialect khas orang Rasau Desa "Pergha" :D Nama aku sama Cici itu jarang banget sih disebut sama Ibu Uma :(. Dia juga partner yang selalu mau nemenin aku ngeliat sunset di Koala (sekalian aku dapat sinyal 4G haha). Trus juga partner pagi-pagi ke warung buat beli energen, chocolatos, sama jajanan tradisional gitu. Jadi kangen :(

Btw, satu hal yang aku pelajari dari dia adalah bertanggungjawab dengan apa yang kita mulai. Aku ngelihat banget gimana dia bertanggungjawab dengan tugasnya dia kayak jadi bendahara yang harus bikin RAB dan realisasi yang luar biasa ribet. Tapi, dia tetap selesaikan walaupun kadang sampai begadang dan ketiduran gitu wkwk. Jadi inget muka-muka ngantuknya dia kalau lagi ngerjain anggaran wkwk. Terus pas dia ngerjain proker Vertikultur dan Pengecatan bak sampah. Itu juga begadang sampe subuh buat nyeleseinnnya. Jadi, dia emang kayak gitu enggak bakal berhenti sebelum pekerjaannya kelar. Salut aku sama kamu, Ver. Dan satu lagi, thank you Ver, selalu ngingetin aku untuk peka dengan orang-orang di sekitarku :D

Hari terakhir di Rasau Desa :(


So, yaa itu dia kesan dan pelajaran yang aku peroleh dari mereka semua selama lebih kurang 45 hari bersama selama 24 jam. Intinya aku mau ngucapin makasih banget buat kalian semua yang udah mengukir cerita dan memori indah in my 21st y.o. I wish you too. Dan aku juga mau minta maaf sama kalian jika selama kita hidup bareng ada tingkah aku, ucapan aku, dan apapun itu yang keluar dari diri aku yang kurang berkenan atau bahkan sampai menyakiti hati kalian. Semoga dimaafin yaa :D

Bagiku kehidupan seperti ini bukan untuk yang pertama kalinya. Tapi kesan yang terukir selalu berbeda. Dan jujur ini kesan terindah dalam waktu yang singkat hanya kurang dari 2 bulan. Karena di kehidupan sebelumnya aku mengalami kehidupan seperti ini tapi dalam waktu yang cukup lama yaitu 1 tahun dan 3 tahun. Dan sering terjadi bahkan mungkin memang sudah menjadi hukum alam ketika perjalanan itu selesai, dari kita yang dulunya satu rumah, berinteraksi setiap hari berubah menjadi orang-orang yang mungkin hanya sekedar saling ngeliat story, saling follow di social media dan sejenisnya tanpa berani untuk sekedar sapa. Padahal sebenarnya ingin bertanya "Mereka apa kabar?", "Lagi sibuk apa ya?". Aku harap semoga kita tidak begitu. Yaa jikapun begitu, aku juga tidak tahu apa yang aku lakukan.

Intinya aku akan selalu berdoa semoga kalian sukses dengan jalan yang kalian pilih nantinya apapun itu. Dan walaupun mungkin intensitas kita untuk bertemu itu akan semakin kecil tapi percayalah bagiku kalian adalah keluargaku. So, jika suatu saat nanti kalian butuh aku jangan sungkan untuk neguhubungin aku kapanpun itu. Ku tunggu kisah sukses dari kalian semua. See you when I see you guys.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bocil Thailand

FerAyu Berlabuh

Semakin Tua